Gugur Itu Tiba (1) sunyi tak memiliki nama tapi ia membuka seluruh pintu untuk setiap nama yang mengetuknya (2) waktu adalah penyair detik yang kita baca selalu baru dan segar padat dan runcing bukankah usia adalah sajak yang terus kita hayati hingga mati (3) peristiwa seperti undakan ada airmata, tawa, rahasia yang menunggu untuk direguk […]
I knew this moment would come
When moon and stars no longer shine
My thoughts and feelings suddenly turn back to blind
When words lose meanings in this certain time
What would have left in my mind?
When I believed that life has no back space
Yes, life indeed couldn’t be replaced
I just let questions and doubts remain
If only I could ask for a favor
I would ask you not to forget me
The touch of my fingers
The warmth of my lips
The way I looked at you
Those might fade away
But always remember that once in your life
Though you never love me nor care
I was there
I existed…
Consummatum est
66th Independence Day ~ Aug 17 10.45pm
….
And after the firefly has dissapeared, the trail of its light remained inside me, its pale and faint glow hovering on and on, in the thick darkness behind my eyelids like a lost soul. I tried stretching my hand out in that darkness, I touched nothing. Tried again more than once, still.. Nothing.. Only the faint glow remained.
….
Woke up again in the middle of the night, still with the same dream. I grasped. In silence I heard my harsh breath as if I lost the air. My heart’s pounding. Then I just closed my eyes again, when teardrops started to roll down my face again. I only whispered Abba.. Father..
My mind flew far way back, from the moment we met, those times we spent over breakfast, lunch and dinner, until the time you broke my last defensive wall that night. I’m not the kind person that regreting what has happened in my life, so none of them was a mistake. I take it as His gifts for me. If lately I felt gloomy it’s just I miss those times with you. Even times when we’re arguing. Yes, I really do. It just I need you more than before and it’s torturing me. Honestly I envy you, you’re so busy and busyness might be the best way (for me) to keep me alive right now.
I always believe that God must have a reason for everything happen to my life. One of the marvelous thing was when I was able to write again, try to convey my thoughts and feelings into words. I had stopped doing that for years. But in the other hand, I am really sorry if I make you inconvenient, but please understand that I need to express my feeling as I’m falling apart. And I hope this way can make us know each other better. I try not to keep it inside my heart as it will freeze and change me again into a different person. I don’t want to be a heartless person, but I do need to learn to use my heart less. At least, this way I can take care of my own heart better.
Sometimes I wonder, if we met under absolutely different times or in ordinary circumstances, what would have happened to us? I know this IF is way too big, but I do sometimes imagine when we can just walk side by side and slip my hand under yours.
Please don’t hate me or feel pity for me. I am far more flawed human being than you realize. Which is why I don’t want you to hate me. I would really go into pieces. But I’m glad at least I’m honest to myself so I just offer all my feelings, my joys and my pains to Him. That’s all I can do at this point right now.
Full moon
~ Miss my firefly
August 16 – 02.13
Jarum jam sudah melewati angka 12
Raga terasa penat
Melewati hari yang teramat panjang
Meski mata terasa berat
Masih juga tak rela tuk lelap
Bayangan tentangnya datang dan pergi
Desahan nafas dan bunyi jantung menghantui
Kucoba pejamkan mata tuk mengusirnya pergi
Namun kenangan lalu seakan menantangku
Lagi, lagi dan lagi
Aku pun menyerah pada rasa
Rasuki saja pikiranku sesukamu
Masuki saja hatiku sepuasmu
Aku hanya tersenyum saat kulihat bayangannya lagi
Terasa hangatnya dekapan dalam sunyi
Kenangan lalu itu tak juga berlalu
Masih saja tak mau beranjak pergi
Aaahh..sudah malam minggu lagi!
Aug 13 – 00.55
Amba bersama Ambika dan Ambaki, kakak beradik, puteri Prabu Darmahumbara, raja negara Giyantipura dengan peramisuri Dewi Swargandini. Ketiganya dimenangkan Bhisma bagi sang adik Wicitrawirya dalam sayembara. Namun Amba yang telah jatuh hati pada Shalva meminta pembebasan dirinya. Tak diduga Shalva tak rela menerima Amba sebagai hadiah dari Bhisma. Akhirnya Amba meminta Bhisma menikahinya. Bhisma pun menolak mengingat sumpahnya untuk melakukan […]
Lima hari sebelum ibu para Kurawa itu membalut matanya dengan sehelai kain hitam, mendampingi suaminya, raja buta itu, sampai kelak, beberapa detik sebelum ajal… la, yang tak ingin lagi melihat dunia, sore itu menengok ke luar jendela buat terakhir kalinya: Sebuah parit merayap ke arah danau. Dua ekor tikus mati, hanyut. Sebilah papan pecah mengapung. […]
Hari ini
Kita berbagi tanggal yang sama
Selamat ulang (bulan) juga Pa..
Pagi ini
Kubuka mata dengan perasaan yang sama
Melihatmu merasuki hatiku lagi..
Andai saja…
~dini hari di tanggal 10 bulan Agustus pk.04.03~
(1)
Why did you choose my door to knock?
Why did you say all those sweet things at the beginning?
Why did you say “mizya” alot?
Why did you break my walls I hardly built?
Why did you look at me that way if you never meant it?
Why did you ignore me when I need you most?
Why me, why my little one ?
(2)
I opened my heart when you knocked
I smiled when I heard those words
I believed what you said and said “me too”
I let your touch, your kiss and your hugs broke my walls
I still looked into your eyes to find the answer
I worried and prayed, but still waited for your call
You’ve chosen us, it’s all right..
Aug 8 – 04.00
…..
Saat kita berjumpa atau berpisah, ada pengharapan untuk bisa bersama-sama, tertawa dan bicara. Pengharapan itu tidak punya definisi konkrit, itu hidup dan dinamis. Segala sesuatu yang muncul dari kebersamaan kita adalah hadiah unik yang tidak dibagi dengan orang lain. Tetapi, apa yang terjadi jika aku mengubah ‘pengharapan’ itu menjadi ‘keadaan mengharapkan’ – diucapkan atau tidak diucapkan? Tiba-tiba hukum memasuki pertemanan kita. Engkau sekarang diharapkan untuk berbuat dengan cara yang sesuai dengan harapanku. Pertemanan kita yang hidup, dengan cepat membusuk menjadi sesuatu yang mati dengan peraturan dan syarat. Itu tidak lagi tentang engkau dan aku, tetapi tentang apa yang semestinya dilakukan oleh seorang teman, atau tanggung jawab seorang sahabat.
~The Shack hal.324
Yang kurasa sekarang hanya rindu, sebuah pengharapan sederhana untuk bisa menatapmu, tertawa dan berbicara, yang tak kunjung hilang seberapa keras aku berusaha untuk melupakannya.
Yang kurasa sekarang hanya pedih, sebuah lubang yang terasa panas di dadaku karena aku tak tahu harus berbuat apa atau mengatakan apa padamu.
Yang kurasa sekarang hanya takut, takut kehilanganmu karena secara diam-diam engkau telah jadi bagian dari diriku, merasuki pikiranku, menyelinap dalam mimpiku, bahkan memasuki hatiku.
Meski peristiwa ini sudah terjadi berulang kali dalam hidupku, tetap saja aku tak siap menghadapinya. Ya, aku ingat, waktu adalah penyair, dimana detik yang kita baca selalu baru, segar padat dan runcing. Takkan pernah sama. Dan aku tak ingin bersusah-susah menyiapkan hatiku.
Aku tak mengharapkan janji, komitmen atau apapun darimu, aku tak mengharapkan kau memberikan sesuatu. Aku juga tak mengharapkan kau untuk mengerti, karena aku yakin,saat kau berada di posisi yang sama sepertiku, kau akan memahami, entah kapan, entah dengan siapa kau merasakannya.
Kalau saja ada satu hal yang boleh kuinginkan sekarang, saat ini, aku hanya ingin kau memelukku, erat, tanpa kata…
(When you asked me why I was gloomy, I already gave you the answer, and I meant it. And when you asked me again last night,I just couldn’t answer it anymore, maybe because the deepest part of me was not ready to hear your answer)
God knows from the beginning, Pa knows also, now you know..
Ajari aku tuk bisa seperti dirimu
Menahan rasa atau bahkan membunuhnya
Ajari aku…
Jumat pertama di bulan Agustus 2011
#T
reborncharmingfairyqueen 